Pada setiap kehidupan seseorang, pasti akan membutuhkan teman yang bisa
berbagi disaat susah maupun senang. Sahabat memang memiliki peran yang
bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna. Tetapi kehadiran sahabat
bukanlah untuk menggantikan posisi pasangan atau kekasih anda.
Saat
anda memiliki teman yang baik, bukan hadiah atau bingkisan atau kado
yang mereka inginkan. Tetapi perhatian dan kesabaran yang mereka
butuhkan. Terkadang sahabat juga butuh didengarkan, baik itu senang
maupun dalam duka. Jadi apabila anda memiliki sahabat, maka persiapkan
waktu dan kesabaran yang cukup untuk mendengarkan segala masalah serta
keluh kesah yang mereka rasakan.
Sahabat akan membantu memecahkan
permasalahan yang sedang anda hadapi. Atau mungkin hanya sekedar
membicarakan masalah pekerjaan atau kehidupan yang terjadi di sekitar
anda. Begitu pula dengan sang sahabat, mereka juga ingin anda melakukan
hal yang sama. Membagi cerita-cerita yang lucu juga bisa membuat
kedekatan anda dengan sang sahabat.
Variasi ataupun warna-warni
kehidupan bisa diberikan oleh sahabat kepada anda. Menghabiskan waktu
bersama sahabat akan merelaksasikan kepenatan anda setelah melakukan
aktivitas kantor yang padat setiap hari. Mungkin anda bisa makan malam
bersama, window shopping akan menciptakan kedekatan yang lebih
menyenangkan.
Berikanlah sedikit kejutan dan perhatian kepada
sahabat agar lebih dekat. Meskipun anda berada jauh dari sahabat, bukan
berarti anda melupakannya kan? Anda tetap bisa berkomunikasi lewat
internet, telpon ataupun sms. Tapi sebaiknya anda jangan sampai lupakan
sang kekasih karena bisa-bisa dia cemburu lagi.
Minggu, 11 Desember 2011
Sabtu, 03 Desember 2011
TERORISME BUKAN JIHAD
Terorisme adalah perbuatan terkutuk yang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Saat terjadi pengeboman di Riyadh, Syeikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr berkata, “Alangkah miripnya kata tadi malam dengan semalam. Sesungguhnya peristiwa pemboman dan perusakan di kota Riyadh dan senjata-senjata lain yang digunakan di kota Makkah maupun Madinah pada awal tahun ini (1424 H, sekitar tahun 2003) merupakan hasil rayuan setan yang berupa bentuk meremehkan atau berlebih-lebihan dalam beragama. Sejelek-jeleknya perbuatan yang dihiasi oleh setan adalah yang mengatakan bahwa pengeboman dan perusakan adalah bentuk jihad. Akal dan agama mana yang menyatakan membunuh jiwa, memerangi kaum muslimin, memerangi orang-orang kafir yang mengadakan perjanjian dengan kaum muslimin, membuat kekacauan, membuat wanita-wanita menjanda, menyebabkan anak-anak menjadi yatim, dan meluluhlantakkan bermacam bangunan sebagai jihad(?)”
Salah satu penyebab aksi pengeboman adalah adanya sifat ghuluw (berlebih - lebihan) dalam beragama. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِيَّاكُمْ وَ الغُلُوَّ فِي الدِّيْنِ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالْغُلُوِّ فِي الدِّيْنِ
“Jauhilah sikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam beragama karena penyebab hancurnya umat-umat sebelum kalian adalah karena ghuluw dalam beragama.” (HR. Al Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Posted by
ARTIKEL PENDIDIKAN ISLAM
Sunday, August 2, 2009
5:29 AM
Cara Memotivasi Diri untuk Belajar
Cara Memotivasi Diri untuk Belajar
Mereka
umumnya baru merasakan kebutuhan biologis. Sedang manusia hidup dalam
masyarakat, bukan menyendiri; masyarakat tempat pelbagai kemampuan dan
kecakapan dituntutnya. Anak harus belajar dan harus mengerti mengapa
harus belajar. Maka menyadarkan dan meyakinkan anak akan arti terdidik
bagi kedudukan orang dalam masyarakat, menyadarkan dan meyakinkan akan
manfaat bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh sekolah bagi kehidupan
kelak sesudah meninggalkan sekolah dan sebagainya merupakan usaha-usaha
memotivasikan tindakan belajar si anak.
Dalam sejarah Ovide Decroly
misalnya, terkenal sebagai orang yang memperhatikan peranan dari pada
motivasi dalam belajar. Bahan-bahan pelajaran dipilihnya dengan teliti
dan didasarkan pada pokok-pokok yang disebutnya sebagai pusat-pusat
minat atau “center d’interset”, Untuk itu diseledikinya berbagai
kecenderungan yang ada pada anak, terutama dorongan memperoleh kepuasan
diri. Dengan cara demikian dibedakan empat pusat minat pada, yaitu yang
berhubungan dengan makanan, pakaian, pertahanan diri dan permainan diri
dan permainan atau pekerjaan. Maka jelaslah bahwa belajar itu harus
disertai motif. Tanpa motif, tindakan belajar tidak akan mencapai hasil
yang memadai.
Kerapkali
kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang tertentu kurang
disadari oleh anak, sehingga guru atau sekolah harus membuat tujuan
sementara atau buatan. Sebagai contoh, guru atau sekolah tentu ingin
mengarahkan belajar ke tujuan yang tertentu dan untuk itu diperlukan
adanya peningkatan aktivitas belajar anak. Tetapi usaha peningkatan ini
tidaklah mudah, maka diciptakanlah tujuan buatan (artificial).
Misalnya dikeluarkanlah peraturan atau janji, bahwa barang siapa dapat
menunjukkan prestasi belajar yang paling baik di kelasnya, akan
mendapatkan gelar “bintang kelas”, atau yang paling baik prestasi belajarnya di sekolah akan mendapat gelar “bintang sekolah”. Maka murid-murid akan saling berlomba, mereka berusaha belajar dengan giat, karena memperoleh gelar “bintang” tersebut sudah merupakan kebutuhan, dalam hal ini kebutuhan sosial.
Jumat, 02 Desember 2011
99 LANGKAH MENUJUN KESEMPURNAAN IMAN
99 LANGKAH MENUJUN KESEMPURNAAN IMAN
01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
NASEHAT DARI AKSARA JAWA
NASEHAT DARI AKSARA JAWA
Oleh : BRM Panji Anom Resiningrum
Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya merupakan sabda pangandikanipun) dari Tuhan YME di tanah Jawa.
A. Pembukaan Huruf Jawa
1. Huruf Ha
Berarti ‘hidup’, atau
huruf berarti juga ada hidup, sebab memang hidup itu ada, karena ada
yang menghidupi atau yang memberi hidup, hidup itu adalah sendirian
dalam arti abadi atau langgeng tidak terkena kematian dalam menghadapi
segala keadaan. Hidup tersebut terdiri atas 4 unsur yaitu:
a. Api
b. Angin
c. Bumi
d. Air
b. Angin
c. Bumi
d. Air
2. Huruf Na
Berari ‘nur’ atau cahaya, yakni cahaya dari Tuhan YME dan terletak pada sifat manusia.
3. Huruf Ca
Berarti ‘cahaya’,
artinya cahaya di sini memang sama dengan cahaya yang telah disebutkan
di atas. Yakni salah satu sifat Tuhan yang ada pada manusia. Kita telah
mengetahui pula akan sifat Tuhan dan sifat-sifat tersebut ada pada yang
dilimpahkan Tuhan kepada manusia karena memang Tuhan pun menghendaki
agar manusia itu mempunyai sifat baik.
4. Huruf Ra
Berarti ‘roh’, yaitu roh Tuhan yang ada pada diri manusia.
5. Huruf Ka
Berarti ‘berkumpul’, yakni berkumpulnya Tuhan YMEyang juga terletak pada sifat manusia.
6. Huruf Da
Berarti ‘zat’, ialah zatnya Tuhan YME yang terletak pada sifat manusia.
7. Huruf Ta
Berarti ‘tes’ atau tetes, yaitu tetes Tuhan YME yang berada pada manusia.
8. Huruf Sa
Berarti ‘satu’. Dalam
hal ini huruf sa tersebut telah nyata menunjukkan bahwa Tuhan YME yaitu
satu, jadi tidak ada yang dapat menyamai Tuhan.
9. Huruf Wa
Berarti ‘wujud’ atau
bentuk, dalam arti ini menyatakan bahwa wujud atau bentuk Tuhan itu ada
dalam manusia yang setelah bertapa kurang lebih 9 bulan dalam gua garba
ibu lalu dilahirkan dalam wujud diri.
10. Huruf La
Berarti ‘langgeng’
atau ‘abadi’, la yang mengandung arti langgeng ini juga nyata
menunjukkan bahwa hanya Tuhan YME sendirian yang langgeng di dunia ini,
berarti abadi pula untuk selama-lamanya.
11. Huruf Pa
Berarti ‘papan’ atau
‘tempat’, yaitu papan Tuhan YME-lah yang memenuhi alam jagad raya ini,
jagad gede juga jagad kecil (manusia).
AJA DUMEH SUGIH BANDA
ALLAHUMMA SHALLI’ALA MUHAMMAD
SAFI’IL ANAM WA’ALIHI WASAHBIHI
WASALLIM ’ALADDAWAM
SAFI’IL ANAM WA’ALIHI WASAHBIHI
WASALLIM ’ALADDAWAM
Eling-eling sira manungsa,
Temenana lehmu ngaji,
Mumpung durung katekanan,
Malaikat juru patiLuwih susah luwih lara,
Rasane wong nang naraka,
Klabang kures kalajengking,
Klabang geni ula geniRante geni gada geni,
Cawisane wong kang dosa,
Angas mring kang Maha Kwasa,
Goroh nyolong main zinaLuwih beja luwih mulya,
Rasane manggon suwarga,
Mangan turu diladeni,
Kasur babut edi peni.
Temenana lehmu ngaji,
Mumpung durung katekanan,
Malaikat juru patiLuwih susah luwih lara,
Rasane wong nang naraka,
Klabang kures kalajengking,
Klabang geni ula geniRante geni gada geni,
Cawisane wong kang dosa,
Angas mring kang Maha Kwasa,
Goroh nyolong main zinaLuwih beja luwih mulya,
Rasane manggon suwarga,
Mangan turu diladeni,
Kasur babut edi peni.
Cawisane wong kang bekti,
Mring Allah kang Maha Suci,
Sadat salat pasa ngaji,
Kumpul-kumpul ra ngrasani.
Mring Allah kang Maha Suci,
Sadat salat pasa ngaji,
Kumpul-kumpul ra ngrasani.
Omong jujur blaka suta,
Niliki tangga kang lara,
Nulungi kanca sangsara,
Pada-pada tepa slira.
Niliki tangga kang lara,
Nulungi kanca sangsara,
Pada-pada tepa slira.
Yen janji mesthi netepi,
Yen utang kudu nyahuri,
Yen utang kudu nyahuri,
DANDHANGGULA
DANDHANGGULA
Gunung Kendheng pepujaning ati,
Gawe gandrung ingkang podho nyawang,
Gawe keblinger imane,
Yen nganti kurang teguh,
Gawe melik anggendong lali,
Urip kadya ning suwargo,
Lamun bisa emut,
Kabeh cepak sarwa ono,
Kang kumethip lir kumelip edhi peni,
Isine gunung iko.
Gawe gandrung ingkang podho nyawang,
Gawe keblinger imane,
Yen nganti kurang teguh,
Gawe melik anggendong lali,
Urip kadya ning suwargo,
Lamun bisa emut,
Kabeh cepak sarwa ono,
Kang kumethip lir kumelip edhi peni,
Isine gunung iko.
Kahanane bangsa kang saiki,
Koyo endok ing pucuk sungu iko,
Yen mleset nibo akhire,
Wong cilek ngantu-antu,
Tumalawung sak ndjrone ati,
E boyo biso merdiko,
Lahir batinipun,
Djowo mugo ndang baliyo,
Manggon djroning djiwo rogo sedjati,
Bali djowo kang nyoto.
Koyo endok ing pucuk sungu iko,
Yen mleset nibo akhire,
Wong cilek ngantu-antu,
Tumalawung sak ndjrone ati,
E boyo biso merdiko,
Lahir batinipun,
Djowo mugo ndang baliyo,
Manggon djroning djiwo rogo sedjati,
Bali djowo kang nyoto.
Jaman Edan
Pancen amenangi jaman edan,
sing ora edan ora kaduman.
Sing waras padha nggragas,
sing tani padha ditaleni.
Wong dora padha ura-ura.
Begjane sing eling lan waspada.
sing ora edan ora kaduman.
Sing waras padha nggragas,
sing tani padha ditaleni.
Wong dora padha ura-ura.
Begjane sing eling lan waspada.
Ratu ora netepi janji,
musna prabawane lan kuwandane.
Akeh omah ing ndhuwur kuda.
Wong mangan wong,
kayu gilingan wesi padha doyan rinasa
enak kaya roti bolu.
musna prabawane lan kuwandane.
Akeh omah ing ndhuwur kuda.
Wong mangan wong,
kayu gilingan wesi padha doyan rinasa
enak kaya roti bolu.
Yen bakal nemoni jaman:
akeh janji ora ditetepi,
wong nrajang sumpahe dhewe.
Manungsa padha seneng tumindak ngalah
tan nindakake ukum Allah.
akeh janji ora ditetepi,
wong nrajang sumpahe dhewe.
Manungsa padha seneng tumindak ngalah
tan nindakake ukum Allah.
Bareng jahat diangkat-angkat,
bareng suci dibenci.
Akeh manungsa ngutamakake reyal,
lali sanak lali kadang.
Akeh bapa lali anak,
anak nladhung biyunge.
bareng suci dibenci.
Akeh manungsa ngutamakake reyal,
lali sanak lali kadang.
Akeh bapa lali anak,
anak nladhung biyunge.
Sedulur padha cidra,
kulawarga padha curiga,
kanca dadi mungsuh,
manungsa lali asale.
Rukun ratu ora adil,
akeh pangkat sing jahat jahil.
kulawarga padha curiga,
kanca dadi mungsuh,
manungsa lali asale.
Rukun ratu ora adil,
akeh pangkat sing jahat jahil.
Makarya sing apik manungsa padha isin.
Luwih utama ngapusi.
Luwih utama ngapusi.
Langganan:
Postingan (Atom)